Bukan Aku, Dia dan Mereka tetapi adalah Kita



awalnya hanya ada aku dan kegemaranku, aku dan obsesi-obsesiku, aku dan segala keinginanku. Lalu aku bertemu Dia, orang yang memiliki hobi dan kegemaran yang sama denganku, orang yang ternyata mengenalkanku dengan mereka, orang yang ternyata juga punya obsesi dan cita-cita yang sama denganku. mereka orang-orang yang ternyata memiliki keinginan dan mimpi-mimpi yang sama,hingga akhirnya kami berikrar untuk mewujudkan keinginan,cita-cita juga mimpi-mimpi kami bersama - sama.

Jalinan cerita itu terus berlanjut, dimulai dari pertemuan ke pertemuan berikutnya, diikuti dengan obrolan ringan,candaan segar hingga janji, komitmen dan ikrar yang serius. tak ada yg memulai, tak ada yg saling dorong-dorongan semua dilakukan dengan kesadaran penuh dan diucapkan dengan sepenuh hati. tak ada unsur pemaksaan, semua murni janji dan komitmen dari dari dalam diri.

namun air tak selamanya tenang, ombak pun datang, bukan ombak besar memang, tapi cukup membuat kami oleng dibuatnya. gentar??? sejujurnya tidak. dan aku salut untuk itu. kami tetap menjejakkan kaki kami dan berusaha menyelesaikan setiap persoalan yang menghampiri kami. tetapi sayang, sepertinya rapatnya barisan kami harus sedikit kami kendurkan, karena ada yang pergi barang beberapa waktu. sedih? sangat!! tapi kami terus berikrar bahwa kami akan terus berjuang mempertahankan. bahkan mereka yang harus pergi pun berjanji akan tetap menjaga kami dalam hati dan mereka pun kembali.

banyak pepatah menyebutkan, hilang satu tumbuh seribu,, entahlah,, sepertinya kami agak kurang sepakat dengan itu. bukan jumlah yang kami cari tetapi loyalitas, komitmen, kepercayaan, rasa sayang dan saling memiliki yang kami ingini. Mereka yang bergabung dan merapatkan barisan dengan kami bukan hanya sevisi dan semisi tapi juga berloyalitas tinggi dan saling menyayangi. mungkin terdengar kurang logis,, tetapi itu yg kami rasakan. 

pada akhirnya aku harus mengakhiri kisah singkat ini, namun satu hal yang pasti, kini tak ada aku, dia ataupun mereka, yang ada hanyalah kita. Kita ada, dan akan selalu ada. mulai kemarin, hari ini, esok dan selamanya

Contact Form

Name

Email *

Message *