Image by bapak google |
Dengan berjalannya hari ke hari, aku mencoba untuk tetap nyaman melewatinya dengan kesendirian ku. Tanpa satupun orang yang menemani, namunku harus tetap berjalan mengikuti arus kisah ini, walau memang yang ku rasa hati ini tak mampu untuk berjalan.
Dulu... Kau tulus dan memang hanya untuk ku, hanya aku saja yang bodoh telah menyia-nyiakan ketulusan rasa hatimu. Kau indah, kau cantik, kau manis, kau hebat dan kaulah memang segalanya yang tercipta untuk mengisi kekosongan hati ini.
Tiga bulan ku lewati kesendirianku dengan perasaan yang masih membayangi sosok indah dirimu. Aku terbayang akan sebuah kisah klasik yang dulu pernah kita ciptakan, kisah klasik yang memang penuh dengan kisah, kisah dan kisah indah bersama (dulu). Sempat aku berfikir bahwa kamu akan kembali bersamaku dan melanjutkan kisah klasik itu sampai menjadi suatu kisah yang WAHHH!, WAHHH! dalam arti sederhana namun banyak cinta bertebaran. Aku sadar fikiranku memang terlalu tinggi walau fikiran itu memang cuma ada dibenak ku.
Memang. Ini semua memang kesalahan ku dan memang inilah kebodohan ku. Agar tak terlalu lama aku menyimpan rasa ini dengan tataan yang sangat rapih, aku ingin kamu mengerti tentang rasa ini. Sebuah rasa yang klasik dapat menciptakan sebuah kisah yang WAHHH! penuh dan banyak arti dibalik kisah kita. Nanti... Bersambung...