Hai mbro... Salam selalu tanpa berjabat. Tetap bersama postingan Galaulisme tanpa tujuan tertentu *senyum dera idol*
![]() |
(Image by google) |
Dimalam yang gelap dan tak terlihat cahaya bintang yang menyinari
malam ini, membuat semua keadaan jiwa hati dan diripun sangatlah terasa
hampa. Derasnya air hujan cukup menemani malam ku dengan rintikan
nada-nada di atap genting rumah ku, tak tahu apa yang harus aku lakukan
selain membuat keadaan ini tetap berjalan nyaman tanpa kehampaan
menyelimuti hati.
Detik demi detik berjalan, jam demi jam pun terlampaui, tapi dimanakah letak kebahagiaan itu yang harus ku raih ketika kata 'hampa' tetap setia menyelimuti hati ku. Aku rindu sapaan dari seseorang 'Selamat malam sayang, semoga mimpi indah mu bersama ku' yah... Itulah kalimat sapaan yang sangat aku rindukan ketika kehampaan setia menyelimuti hati ku.
Dimana kah kamu? Sedang apa kah kamu? Kamu memang bukan yang menyerupai 'kita' lagi, tetapi setidaknya kamulah yang tetap aku nanti. Malam telah larut, mata belum juga tertutup, hembusan nafas tergesa, jantung berdenyut dan hati berkata ' Aku menginginkan mu kembali' walau perkataan hati bertentangan dengan perkataan mulu 'Aku sudah melupakan mu, bahkan aku tidak tahu siapa kamu'.
Suara ayam berkumandang dengan lantangnya membangunkan orang-orang disekitarnya, aku masih terbaring gelisah diatas kasur. Seuntai rasa hati berkata 'Aku akan memiliki mu, meski tak bisa ku rangkuh kedalam pelukan ku'. Halusinasi semakin tinggi, hatipun semakin bergetar akan kerinduan yang terabaikan, tetapi rasa inilah yang harus tersampaikan. Bersambung...
Detik demi detik berjalan, jam demi jam pun terlampaui, tapi dimanakah letak kebahagiaan itu yang harus ku raih ketika kata 'hampa' tetap setia menyelimuti hati ku. Aku rindu sapaan dari seseorang 'Selamat malam sayang, semoga mimpi indah mu bersama ku' yah... Itulah kalimat sapaan yang sangat aku rindukan ketika kehampaan setia menyelimuti hati ku.
Dimana kah kamu? Sedang apa kah kamu? Kamu memang bukan yang menyerupai 'kita' lagi, tetapi setidaknya kamulah yang tetap aku nanti. Malam telah larut, mata belum juga tertutup, hembusan nafas tergesa, jantung berdenyut dan hati berkata ' Aku menginginkan mu kembali' walau perkataan hati bertentangan dengan perkataan mulu 'Aku sudah melupakan mu, bahkan aku tidak tahu siapa kamu'.
Suara ayam berkumandang dengan lantangnya membangunkan orang-orang disekitarnya, aku masih terbaring gelisah diatas kasur. Seuntai rasa hati berkata 'Aku akan memiliki mu, meski tak bisa ku rangkuh kedalam pelukan ku'. Halusinasi semakin tinggi, hatipun semakin bergetar akan kerinduan yang terabaikan, tetapi rasa inilah yang harus tersampaikan. Bersambung...
Silahkan Berkomentar..