Kamu,.. sadarkah kamu bahwa cara mencintaimu itu
tidak sederhana. aku biarkan semua itu mengambang dalam angan sambil
menjaga supaya tidak tenggelam. menunggu… sambil menunggu momentum yang
tepat dengan cara selain mendiamkan apalagi memantulakan.
Aku tersenyum untuk biaskan kecurigaan, aku tertawa untuk sembunyikan
kekhawatiran, agar supaya hanya frekuensi cintaku yang bisa kau
terjemahkan didalam receiver hatimu, bukan frekuensi lain yang dapat
membuat hatiku lelah, hilang dan kemudian lenyap. karna sehabis itu yang
aku perlu cuma sabar yang lebih panjang dari biasanya, pengertian yang
lebih dalam dari biasanya, hati yang lebih lapang dari biasanya, cinta
yang lebih besar dari biasanya, dan Doa yang lebih khusyu dari biasanya.
aku selalu ingin membuat itu sederhana, aku percaya memang hati
kadang punya periode untuk tidak peduli dan namun suatu saat aku
berharap kamu sadar apa yang kulakukan ini semua dari hati.
dan esok, saat aku mulai menyerah tinggal di goa untuk mencari
cahaya, saat hari-hari harus berjalan sendiri ataupun mengiringi, saat
hatimu sudah tidak tersekat dan mengerti hakikat, akan selalu kukenang
perjalanan yang tak percuma ini, untukmu dan bahagiamu.