Tarian Sunyi di Rentak Aksara



Aku masih termangu di sana
mencecah senyap di atmosfer yang terpenjar
ketika hujan melunturi danau yang terusang
sambil melukis garis wajahmu dengan perasaan terluka
dan sesekali bergetar jemariku diantara gelisah yang tak bernama..

Merenungi kepergianmu yang anggun
adalah sebuah keindahan tanpa igauan
di saat waktu terus menari dalam symponinya
terjatuh dan terluka kupilih tanpa kupaksa
merobek sukma dalam nafas yang tinggal sepenggalah saja..

Aku berbincang di keranda kenangan
sambil mengais sisa hari yang bercampur dengan debu peristiwa
patah sayapku  di rimbun kehampaan
melangkah tertatih dengan memegang tongkat keraguan
dimana keresahan bertahta di palung senja yang perawan..

Duhai Sutera Kasih
Inginku membatik hatimu di ruas malam yang punai
senada dengan kainku yang menjuntai sendu
selaras aksaraku yang menyuratkan RINDU
teriring ungkapan isak lirih diantara gundahku..

Wahai Kekasihku
hasratku dalam sentuhmu
terdesah gelisah dalam prasasti Cintamu
Tarian sunyiku mengguncang sekat rasa padamu
Memapah papah rentakku dalam dayamu..

Kukenakan jubah tariku
kumulai berputar... mendesis... menghela nafas
sedesah nafasmu dalam do'aku
sekilat cahaya matamu berlariku
dan kupatahkan reranting
mengejarmu dengan pecahan asa yang berkeping..


Artikel Terkait:

5 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks kak.. banner kamu juga udah kepasang yahh :))

      Delete
  2. semoga cepet move on setelah kepergiannya,,, haha

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Xixixi...kolorku ketinggalan disini...maaf mau ngambil...xixi

    ReplyDelete

Contact Form

Name

Email *

Message *